KARIMUNJAWA

7:38:00 PM

Heaven Of Java
Perjalanan ini berawal dari Stasiun Gambir. Dengan naik kereta api dengan suasana khas yang akan selalu kurindukan, akhirnya tiba juga di Semarang. Fajar di ufuk timur telah sedikit mengintip, segera kulaksanakan sholat subuh terlebih dahulu sebelum menyantap nasi ayam khas Semarang. Selesai sarapan, kunikmati suasana sunrise di pantai marina, dan langsung beranjak ke Pelabuhan Tanjung Mas. Aktivitas orang-orang kapal sudah ramai, dan di sana telah nampak kapal cepat Kartini yang siap menyeberangkan wisatawan asing dan domestic ke pulau Karimunjawa.
Di tengah perjalanan laut, aku menyibukkan diri untuk berpikir, apa sih menariknya kepulauan ini sehingga orang rela mengorbankan waktunya untuk berkapal hingga 4 jam?
Ternyata jawaban tersebut segera muncul begitu sampai ke pelabuhan Karimunjawa.

Nirwana resort

Rasa mual akibat perjalanan laut hilang seketika begitu melihat pelabuhan yang bersih, pasir putih yang indah, dan air laut yang bening sehingga kita bisa melihat rumput laut dan batu koral yang ada di dalamnya. Ditemani pemandu wisata yang merupakan penduduk asli pulau tersebut, aku disarankan menyewa hotel yang terletak di pinggir pantai. Di tempat ini hotel masih sedikit dan sederhana, mengingat pulau ini baru dibuka untuk wisata pada tahun 2004. Hari ini kuhabiskan waktuku mengelilingi pulau dengan sepeda motor yang kusewa. Pemukiman di kepulauan ini cukup maju, dengan adanya sekolah, puskesmas, pasar tradisional, dan fasilitas umum yang memadai. Oleh-oleh khas daerah ini adalah souvenir yang berasal dari kayu dewadaru, yaitu pohon keramat yang konon hanya tumbuh di sekitar makam Kyai Nyamplungan (putra dari Sunan Muria). Legendanya, pohon ini berasal dari tongkat Sunan Muria yang ditancapkan ke tanah dan hanya tumbuh di pulau ini. Bahkan, tongkat komando Presiden pertama RI Soekarno katanya juga terbuat dari kayu Dewadaru. Pada malam hari, warga berkumpul di satu-satunya lapangan sepakbola di pulau itu untuk menyaksikan layar tancap. Beberapa jajanan juga dijual oleh penduduk sekitar. Sungguh pemandangan yang unik melihat aktivitas perkampungan seharian ini.

layar tancep di alun-alun

gethuk pisang di pasar pagi

Esok harinya, aku dan beberapa teman yang aku kenal di hotel sepakat untuk menyewa perahu bersama-sama. Setelah sarapan, kami menuju pelabuhan dan pemandu kami juga telah menunggu di sana. Ombak nampak tenang walau di kejauhan terlihat hujan local telah menghampiri. Tujuan persinggahan yang pertama adalah Tanjung Gelam, salah satu pantai di ujung pulau Karimunjawa yang tidak dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor. Begitu jangkar diturunkan, kami langsung menceburkan diri untuk snorkeling dan melihat pemandangan bawah laut. Luar biasa…batanu koral, ikan-ikan hias, dan tanaman-tanaman laut yang sering ada di akuarium tampak begitu alami di sini. Terumbu karang yang masih terjaga benar-benar memanjakan para wisatawan untuk menyelami setiap sudutnya. Lautnya yang tenang dan begitu bersih membuat kami betah untuk berenang di pesisir pantai ini.
Setelah lelah berenang, kami pun beralih tujuan ke Pulau Menjangan kecil. Setelah hujan sedikit mengguyur dan gethuk (makanan tradisional karimunjawa) sudah habis kami santap, akhirnya sampai juga ke perairan menjangan kecil. Di sini laut lebih dalam, sekitar 7 meter, namun pemandangan lautnya…lebih luar biasa! Di sini kami bisa bertemu ikan-ikan lebih banyak, dari ikan badut, ikan pari, hingga bintang laut dan berbagai jenis tanaman laut. Batuan koral alaminya pun lebih luas dan lebih besar. Bahkan, salah satu teman kami yang berasal dari Negara lain pun tak henti-hentinya berteriak kegirangan untuk mengagumi keindahan salah satu pulau terindah di Indonesia ini.


snorkelingnya paling mantap...!!

Panas mentari mulai datang lagi setelah mendung pergi, dan kami pun melepas jangkar untuk beranjak ke Pulau Menjangan Besar. Di pulau ini terdapat beberapa penangkaran ikan laut, budidaya rumput laut, dan wisma-wisma apung untuk wisatawan. Dan di sinilah bagian paling serunya dari wisata ke karimunjawa, karena hanya di tempat inilah kita diizinkan untuk berenang bersama ikan hiu!! Tentu saja hiu yang sudah jinak, walau ukurannya sudah mencapai satu meter lebih, dan jumlahnya ada banyak. “wah siang ini hiu-hiu-nya bakal kenyang nih..” kelakar pemandu kami ketika melihat aku dan teman-teman yang bertubuh tambun masuk ke dalam kolam penangkarannya.

imutnya penyu ini...

berenang dengan hiu

Di samping kolam berenang dengan hiu, ternyata ada juga penangkaran ikan hiu putih dan barakuda. Nah, kalo di kolam ini khusus bagi yang sudah bosan hidup saja yang boleh berenang di dalamnya… karena ikannya sangat ganas dan masih belum dijinakkan.
Di kejauhan, Nampak petani-petani laut memanen rumput laut untuk dijual ke pasar. Di pulau ini kami juga diperlihatkan penangkaran penyu hijau langka yang dilindungi oleh pemerintah. Kamu pun diizinkan untuk memegang dan melepaskan penyu yang sudah besar ke laut. Sungguh pengalaman yang tak ternilai harganya…
Akhirnya, tiba saatnya kami kembali ke hotel dan bersiap diri untuk pulang ke tanah jawa. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan. See you in next holiday, karimunjawa…

Untuk 2 orang atau lebih bisa lebih murah, karena di pulau tersebut tersedia homestay atau villa murah yang bisa disinggahi banyak orang.

Believe it..Indonesia is the most beautiful country...

Trip cost = IDR 600.000 (from semarang)
#21-22 Nopember 2009#

You Might Also Like

0 comments