MUSEUM NASIONAL INDONESIA, MUSEUM FATAHILLAH & MUSEUM WAYANG

8:08:00 AM

Keliling Jakarta ala Gue (Chapter 2)

Hepi nu year 2011…!!

Setelah acara malam tahun baru yang berlangsung seru hari Jumat malam tgl 31 Desember 2010, gue ama temen-temen kos plus satu rekan kantor merencanakan melanjutkan keliling museum di hari minggunya. Yaaa…why not?? Memulai awal tahun dengan menengok sejenak sejarah bangsa kita yang kaya akan keragaman budaya dan adat istiadat. Sehingga bisa memberikan suatu visi ke masa depan yang lebih baik. Layaknya mobil-mobilan ponakan gue, yang perlu ditarik mundur agar bisa melesat kencang ke depan. Semoga masa depan kita lebih cerah dan teteeeppp…jaya slalu…!!!

Setelah minggu kemaren gue jalan ke Museum BI dan Museum mandiri, kini saatnya melanjutkan lagi sisa perjalanan itu. Perjalanan dimulai dengan naik busway (IDR 3500) menuju halte monas. Sempet berencana mampir ke monas, namun rencana diurungkan karena monas lagi ada acara dan rame banget. Daripada buang waktu, akhirnya langsung menuju ke Museum Gajah atau biasa disebut Museum Nasional Indonesia. Terletak di seberang halte busway monas, tiket masuk ke museum ini IDR 5000. Jam buka seperti museum pada umumnya, dari hari selasa-minggu. Hari senin dan hari besar libur. Jam buka dari jam 09.00-15.00.


Di dalam museum, terdapat banyak benda-benda bersejarah yang sangat banyak. Sayang, kami berempat tak memakai guide, sehingga ngga tahu mana benda yang asli atau yang tiruan. Tapi cuek aja, yang penting kita bisa mempelajari sejarah yang ada karena keterangan berupa tulisan yang ada di tiap benda cukup jelas. Di museum ini terdapat alat transportasi jaman dulu, rumah-rumah adat, keramik, benda-benda purba, persenjataan, tekstil, arca, prasasti dan sebagainya…pokoknya lengkap deh!

Setahu gue, mungkin ini museum paling komplit yang ada di Jakarta. Kami aja ampe cape mengelilinginya dari jam 09.30 sampai jam 11.30. Tak hanya melihat sejarah bangsa yang beraneka ragam dan luar biasa banyaknya, museum berlantai empat ini pun cukup OK buat foto-foto karena gedungnya memiliki ornamen-ornamen jadul yang unik dan cukup langka ditemukan di kota metropolitan ini. Jadi deh kami model-model dadakan. Satu…dua…tiga…pose…!! Jepretttt….!! (yukkkk…mareeee….hehe….)

Taman Museum Gajah

Mejeng di arca

Setelah puas melongok Museum Nasional (halah…bahasanye…’melongok’…wkwkwk…ada di kamus ngga ya…???), kami lanjutkan naik busway menuju kawasan kota lama (IDR 3500). Tujuan selanjutnya adalah Museum Fatahillah. Seperti minggu kemaren, Museum ini lebih mirip pasar karena ramenya. Pedagang-pedagang cinderamata, asongan, maupun makanan memadati pelatarannya. Bener-bener bikin gue penasaran: apa sih yang ada di dalamnya? Kata temen gue, museum ini dulunya bekas balaikota dan penjara. Walaupun sempat berdesak-desakan di pintu masuk, akhirnya dengan merogoh kocek IDR 2000 kami pun masuk ke gedung tua berlantai dua. Bangunannya model belanda. Isi dari museum ini kebanyakan adalah mebel-mebel kuno jaman Belanda. Mungkin karena terlalu rame, gue jadi ga terlalu enjoy di museum ini. Benda-benda bersejarahnya kebanyakan prasasti bersejarah. Makanya kami ga betah berlama-lama di museum ini. Setelah mengelilingi ruangan-ruangan di dalam museum selama setengah jam dan berfoto di penjara bawah tanah, kami langsung keluar dengan peluh yang bercucuran…

Kamar terlarang di museum Fatahilah

Penjara bawah tanah

Museum wayang terletak di seberang Museum Fatahillah. Harga tiket juga sama. IDR 2000. Bangunan dua lantai ini dulunya gereja Belanda. Kini difungsikan sebagai museum yang berisi koleksi wayang-wayang yang ada di seluruh Indonesia. Dari jaman dahulu sampe jaman revolusi wayang. Cukup menarik, cukup komplit. Toko souvenirnya bagus dan penjelasan cara membuat wayang dari guide-nya juga cukup menarik untuk disimak. Kebetulan gue orang Jawa yang cukup mengagumi kesenian wayang. Walo kalo nonton wayang sering ketiduran...

Gatotkaca mau terbang...!!

Wayang pribumi dan VOC

Udah jam satu siang. Gue laper. Temen-temen juga mulai laper. Tapi mendung tlah membuat langit gelap. Karena dua orang temen gue belum pernah mengunjungi Museum Mandiri dan museum Bank Indonesia, kami pun kembali menuju ke sana. Tiket masuk tetap gratis. Dan kali ini gue menjadi guide amatir mereka karena dah tahu isi museumnya…hehehe…

Akhirnya perjalanan ‘Museum di hatiku’ Jilid 2 ini berakhir pukul 15.00 WIB. Hujan telah turun. Untung ada taxi. Untuk melengkapi perjalanan kali ini, kami menuju semanggi (IDR 30000) untuk late lunch dan nonton film ‘The Tourist’ yang dibintangi Angelina Jolie. Pas banget kan filmnya…? Soalnya kan kami udah jadi turis di kota kami sendiri… (hehe…ga nyambung yaaa..??).

Well…see you in another trip guys…!!

Hope this trip will be a great start facing 2011…GBU all.

Trip cost = less than IDR 100.000 (termasuk snack, makan siang dan nobar)

# Minggu, 2 Januari 2011 #

You Might Also Like

0 comments