Perkampungan Baduy

10:44:00 AM

Back to nature…in the middle of nowhere

Perjalanan kali ini bisa dibilang cukup menegangkan. Bukan karena membayangkan kehidupan primitive di Baduy, tapi karena gue ga ada persiapan sama sekali. Berawal dari ajakan seorang teman di hari Jumat jam 10 malam, entah kepikiran apa daripada bengong di weekend gue langsung mutusin untuk ikut. Alhasil, packing pun dilakukan pagi buta dengan bekal seadanya…yang penting bismillah..
DAY 1 - Rintik gerimis menemani perjalanan ke stasiun kota yang menjadi meeting point kami di sabtu pagi jam 7 di tgl 30 Nopember 2010. Perjalanan kali ini cobain ngikut komunitas ‘jalanmelulu’. Trip cost kalli ini cukup dengan 175rb all in…hoooo…crenggg!!
Dari stasiun kota naik kereta ekonomi ke rangkas bitung yang berangkat sekitar jam 8. Kereta yang mulanya sepi mulai penuh ketika mulai mampir ke stasiun-stasiun kecil. Pedagang asonganyang mondar-mandir di sepanjang gerbong tampak menyaingi jubelan penumpang. Ada satu tragedy yang membuat salah satu dari anggota kami kejambret kalungnya. OMG… welcome to Jakarta mbak…
Setelah 3 jam berdesak-desakan di kereta, akhirnya kami nyampai di stasiun rangkas bitung. Mobil ELF telah menunggu kami sebagai transport ke kampung Baduy. Perjalanan naik ELF sekitar satu setengah jam, sepanjang jalan kami dihibur dengan pemandangan perbukitan yang hijau dan damai…
Satu setengah jam berlalu, akhirnya nyampe juga ke Desa Ciboleger. Orang-orang baduy dalam telah menunggu di salah satu rumah sebagai potter dan pemandu kami. Makan siang lauk sayur asem, ayam goring dan ikan asin telah siap mengisi perut kami yang keroncongan. Karena cuma berencana semalam doank, kami hanya mengunjungi perkampungan baduy luar saja. Sebelum trekking, mampir dulu di alfamart…hehe…tak disangka, sudah ada minimarket di desa seperti ini. Mungkin karena makin banyaknya wisatawan yang berkunjung ke sini.
Welcome to ciboleger
Trekking naik turun bukit sambil mengincar durian jatuh berlangsung selama satu setengah jam. Durian..?? hehe…yup…kata orang-orang kelo ke Baduy tak makan durian itu bagai makan sop tanpa garam.ngga afdhol…!! Walo sedang tidak dalam musim yang bagus, akhirnya nemu juga satu durian (mission: accomplished).
Bweeehhhh…ternyata medannya cukup berat cuyyy…tanjakannya lebih banyak daripada turunnya...body tambun ini jadi mengeluarkan banyak keringat dan napas ngos-ngosan. Hadehhh…pulang dari sini turun 2 kilo nih kayanya…wkwkwk…
Trekking to baduy luar
Akhirnya nyampe juga di desa yang dimaksud setelah molor jadi 2 jam jalan, cuz nungguin ada beberapa fotografer gadungan yang jepret sana jepret sini (di sini harus ijin dulu sebelum jepret). Kampung Gajebo. Begitu nama kampung yang akan kita seinggahi. Di pinggir sungai yang jernih, berlatar perbukitan nan hijau. Kampung yang tertata rapi, bersih, dan tidak ada sampah berserakan. Di baduy luar, kita masih diperbolehkan hidup seperti di kota, tapi bedanya di sini tidak ada apartemen (of course) dan kendaraan bermotor. Jadi udaranya masih alami dan segar. Kamar mandi tidak tersedia di sini, jadi kita benar-benar harus hidup dengan alam. Untuk mandi, tersedia air kali dan air pancuran dari mata air. Untuk wanita, telah dibuatkan bilik gubug kecil, walau tidak ada pintunya. Di bilik ini gue sempat melihat emak-emak lagi mandi secara tidak sengaja…wkwkwk…dua kali pula…parah deh…ga ditutup sama sekali sih biliknya…mana ane tau…
suasana desa
numpang tidur
Setelah sempat mandi dan berenang di kali yang luar biasa segernya, kami pun makan rujak dari buah-buahan yang dibeli di kereta tadi. Ada mangga, salak, apel…dipilih…dipilih…!! Hahaha…kenyang deh…
Baru juga mau tiduran…eh…makan malam plus kacang ijo udah siap…hajaarrrr blehhh….!!wkwkwk…
Tapi gara-gara kemaruk, malemnya atit peyut….mo boker gelap…jadi dipake tidur aja dehh..
Pas lagi tiduran, denger anak-anak laen pada ngobrol ama orang-orang baduy…duh, jadi kaya didongengin nih…walo pertanyaannya ga berurutan dan ga mutu, tapi bisa diambil kesimpulan kalo orang-orang baduy itu ramah dan suka bercerita. Tapi kalo yang asli baduy dalam katanya agak susah komunikasinya karena mereka masih kaku dan kurang faham bahasa Indonesia. Semaleman mereka bercerita tentang kehidupan mereka, perjodohan, ilmu ghaib, kesenian, ampe pengalaman mereka yang katanya suka jalan kaki ke Jakarta yang ditempuh dalam waktu 2-3 hari…wow… amazing..!!
Hingga akhirnya, dinginnya malam mulai menidurkan kami dalam kegelapan pekat di kampung baduy ini…subhanallah…damainya hidup ini…
DAY2 - Kukuruyuuukk…!!fajar tlah menyingsing, saatnya bangun pagiii…
Kebetulan ada penjual nasi uduk yang lewat…langsung kami borong…hehe…cuz pagi ini kami akan trekking ke kampong Cipilar. Cipilar ini setengah jalan ke Cibeo, tempat pemukiman Baduy dalam berada. Dari gajebo ke Cipilar makan waktu kira-kira satu setengah jam. Tepat jam 6 pagi kami berangkat…!!
Ternyata jalan kaki kali ini lebih parah dari kemaren cuz tanah cukup licin dan becek akibat hujan di trengah malam kemaren…mana ada yg longsor pula…hufffttt…aku harus bisa..!! untung pemandangan dan beberapa perkampungan yang kami lewati sangat indah hingga membuat kami betah jalan kaki.
all about baduy
Yang mengherankan, kampong di sini malah lebih bersih dari pemukiman di Jakarta!! Bener-bener bersih dan tenang… dan begitu sampai di desa cipilar, ternyata ada yang jual durian…! langsung belah duren lagi deh…(coba ada mbak jupe di sini…wkwkwk)
Di persawahan, ada kincir angin buatan dari kayu dan bamboo. Tapi ketika ditanya, mereka bilang itu Cuma mainan…wkwkwk…gue kira mereka lagi nyoba bikin listrik…hadehhh..ada-ada aja…
Perjalanan pulang tak kalah beratnya walau lebih banyak turunannya. Jam 11 kami pun tiba kembali di Gajebo. Rasa lapar sudah tak tertahankan, makan nasi goring dehhh…hehe
Belom juga nasi turun ke lambung, udah harus packing cuz harus ngejar waktu kereta yang akan membawa kami ke Jakarta. Dan tentunya…harus jalan kaki lagi satu jam ke desa Cibelegor. Di sana, makan siang tlah menunggu kami. Setelah mandi, makan, dan beli es krim di alfamart…kami naik Elf lagi ke stasiun Rangkas bitung. Kereta jam setengah empat sore telah menunggu kami. Tapi penuhnyaaaa….! mampus dehhh…!! gue terpaksa berdiri selama 2,5 jam di kereta…hiks…
Sepulang dari stasiun tanah abang, gue langsung beranjak menuju tempat refleksi dehhh…hehehe…penat hilang, senang pun datang…
Trip cost= IDR 175.000 (thanx to JM)
#30-31 Okt 2010#

You Might Also Like

0 comments